Senin, 10 Desember 2007

Merayu 2

Aku tidak tahu harus mengatakan apa...
aku tidak tahu harus berbuat apa...
akupun tidak tahu harus bagaimana..
karena aku telah kehilangan
rasa lembutmu.....Relung hatimu .....dan bayanganmu.....
karena hamparan yang begitu luas
telah memisahkan kita...

Namun yang belum pernah kulupakan
adalah senyum manismu
sehingga aku bahagia bila lembut secepatnya
kembali terbang menepi kesisiku...
sehingga aku dapat merasakan getaran jitamu
lebih dalam lagi...dan...dan...dan...
aku ingin jatuh dipangkuanmu...
ah.... maafkan aku....ternyata aku bermimpi lagi....
he..he..he...

Mr. Puisi :19.00 wita, Oktober 29, 2007

Merayu

Apakah aku harus bermimpi lagi..
apakah aku harus melamun lagi..
yang dapat menjawab adalah lembutku..

Ketika dia terbang menemuiku..
mimpi...lamunan...sakit...pusing...
akan menjauh dariku..

Mungkin ketika itu aku sudah lebih dekatmu
dan akupun ingin memanjakanmu...
sambil memujamu...
karena kamu telah meluluhkan hatiku..
yang belum pernah kurasakan sebelumnya...
he..he...he..

Mr. Puisi :18.59 wita, Oktober 29, 2007

Cernalah

Kerjakanlah apa yang ada…..
di depan kita.........
cernalah…..
kemudian ……………..
berpikirlah sejenak …………..
setelah itu ……………..
laksanakanlah ……………
ku yakin ………..
kutemukan jawabannya ………….

Mr. Puisi, Jakarta 25 Juli 2007

Himbauan 4

Berpakaianlah ………………….
rapih ………………
sopan ……………
bersih ……………..
karena, …………..
simpati ………….
rejeki …………
Akan datang pada anda …..!!

Mr. Puisi, Jakarta 25 Juli 2007

Himbauan 3

Hijaukanlah daerah ini …..
karena dia sudah semakin ….
kering ……sesak……..dan padat…!
Himbauan ini ………….
akan menggugah hati………
tuk,
melestarikan……alam semesta…..
dengan penghijauan ……!
dengan kebersihan ………!
dengan bekerja ………..…!

Mr. Puisi, Jakarta 25 Juli 2007

Himbauan 2

Himbauan ini bukan,
menyuruh ….!
menggurui …!
memaksa ……!
dan …………..
memerintah …!
Karena semua itu untuk………..
Kebaikan kita……….!

Mr. Puisi, Jakarta 25 Juli 2007

Himbauan 1

Bapak – bapak …………………….
teman – teman …………………….
abang-abang……………………….
mas-mas……………………………
Bawalah kendaraan roda empat anda ….
untuk mencari nafkah .....
tapi , ....
dengan sabar .....
berhentilah pada tempatnya.....
sehingga tidak mengganggu jalanan .....

Mr. Puisi, Jakarta 25 Juli 2007

Aku Yakin

Asalkan anda tidak,………
berbohong ………….
menjambret ….
mencuri……….
merampok……..
Aku yakin anda akan,………….
kaya…………….
merdeka………..
bahagía …………….
ha…ha….ha….

Mr. Puisi, Jakarta 25 Juli 2007

B e k e r j a l a h

Kalau perutmu kosong …

kalau perutmu lapar ….

kalau perutmu bernyanyi ….

Baiknya anda,……….

Belajar ………

Bekerja………

Dan ………….

Berdoa …… …


Mr. Puisi, Jakarta 25 Juli 2007

Bergairah..

Ketika rintik – rintik air membasuh bumi …
Terlintas alunan suara merdu …
halus…lembut…gemulai.
Akupun menoleh sejenak ....
sambil mengedipkan mata.
Saat itulah sapaan jari lembut ...
menyapu guratan leherku.
Belum lewat sedetik....akupun bergairah...
karena darah mengalir dengan deras ...
ke celah-celah syahdu yang kupunya.
membuat darahpun mengalir semakin deras ….
Tetapi di saat jari lembut itu menggerayangi …..
pusat kenikmatanku ….
dan akhirnya akupun bisa melampiaskan …
semua hawa nafsuku tanpa bantuan obat …
yang kubawa kemanapun ku pergi…

Mr. Puisi, MT. Haryono- Jakarta, 25 Juli 2007

V I A G R A

Dikala malam tiba…
Suara angin menelusuri kulit halus…
Sampai menyusup ke belahan paha …
yang sebelumnya Belum pernah
melintas di depan mata…
Tetapi disaat kuingin merabanya…
tak terasa dia meraba-raba ...
belakang telingaku terlebih dulu....
terus menelusuri leher ....
nyaris sampai kebawah pusarku ...
kucoba merasakan nikmat yang tak terhingga...
dan akhirnya tak kusangka-sangka ….
aku bisa merasakan kenikmatan…
yang begitu dalam …
dan sampailah aku …
keujung nikmat yang kunanti sepanjang malam !

(Goresan ini untuk seseorang yang garría sexnya kurang…sehingga harus melalui sebuah puisi)

Mr. Puisi, 24 Juli 2007

Bus Way 3

Ditengah – tengah ....
Suasana hiruk pikuk ....
Suara mobil kecil ….
Sampai busway ….
Berdirilah sebuah gedung ...
Mungil...bersih....berpuisi...
Disinilah kami berteduh...
Sambil menanti .....

Mr. Puisi, 24 Juli 2007

Bus Way 2

Andai kata busway telah pergi ....
Aku tetap sabar berdiri ....
Walau panas membuat nyeri ...
Sampai dia datang kembali ...


Mr. Puisi, 24 Juli 2007

Bus Way 1

Hati ini begitu mandiri ...
Setelah aku kesini ....
Datanglah kemari
Karena,
Busway menunggu...
Sampai hari minggu ...

Mr. Puisi, 24 Juli 2007

K e n y a n g

Dibawah anda melirik …
Dibawah anda memilih …
Dibawah anda memilah ...
Dibawah anda memegang ...
Setelah diatas, ...
Anda tegang ...
Anda senang ...
Karena,
Sudah kenyang.....

Mr. Puisi, 24 Juli 2007

Tempat Merokok

Tempat ini bukan untuk,
Melamun ….
Menyendiri …
Menghayal ….
Pacaran …..
Tapi sejujurnya …
Disinilah tempat anda merokok ….
Sambil makan sepuasnya ….
Karena harganya terjangkau …
Nikmat rasanya …
Dan wah sofanya….

Mr.Puisi, 24 Juli 2007

E n a k....

Nasi campurku enak ...
Sotoku juga enak ...
Sayur mayurnya tiada dua ...
Lalapannya tiada tara …
Karena …
Penyajiannya …
Tempatnya ….
Suasananya ….
Apalagi,
Syair – syair puisinya….

Mr. Puisi - Kaliderei, 24 Juli 2007

Murah dan Bersih

Cafeku bersih ...
Wangi dan higienis…
Percayalah,
Harga bintang tiga…
Mutu bintang lima…
he…he…he…

Mr. Puisi, 24 Juli 2007

C e r i a

Café ini ....
Bukan café sandiwara ….
Bukan café waria ….
Tapi …
Café ini …
Selalu ceria …
Untuk bercengkrama …

Mr. Puisi - Kalideres, 24 Juli 2007

Lestarikan Bumi Ini

Hijau Alami ....
Dambaan kami ....
Bersih indah ...
Semakin megah ...

Lestarikan bumi ini ….
Agar kami tidak mati …
Buanglah sampah disini …
Agar bumi bersih kembali !!

Mr. Puisi - Kalideres, 24 Juli 2007

Rokok Memburu Nyawa

Masa lalu ...
Biarlah berlalu ...
Asap rokok merobek dada ...
Rasa sakitpun menganga ...
Akhirnya diapun tiada ...
Karena rokok memburu nyawa …

Mr. Puisi, 24 Juli 2007

Bung...

Bumi makin panas …
Kita tidak bisa bernafas …
Orangpun menjadi bringas …
Bung...!!
Dekati hati ini ...
Beramai - ramai kesini ...
Karena tempat ini ...
Adalah surgawi ...
Untuk kami ...

Mr. Puisi - Kalideres. ,24 Juli 2007

Sebelum Mati

Para tamu yang ilhami...
Fasilitas surgawi ...
Ada disini...
Marilah kemari...
Mushola ada disini...
Beribadahlah disini...
Sebelum kita mati...


Mr. Puisi, 24 Juli 2007

Jumat, 07 Desember 2007

Sampai pagi

Semakin dia manja..........
aku semakin suka..........
Apalagi dia lagi ceria........
Aku makin memperhatikannya...
Wah kalau dia lagi diam dan pucat
Aku jadi khawatir dia bisa menderita
Malam ini bolehkah aku memanjakanmu dengan....
Tidak minum alkohol ?
karena deritamu
Adalah derita derita kita semua
Untuk itu ijinkanlah aku memperhatikanmu...
Menjagamu……melindungimu…
Malam ini sampai pagi…he…..he……

Bali, 31 Desember 2006

Berbekal Sabar

Lembutmu….mewarnai sanubariku
Manjamu…sumber kasih sayangku
Belum pernah kutemukan
Pada setiap sosok wanita yang pernah kukenal
Di dalam keping bumi sebelah dalampun
Tak pernah kutemui…….
Tetapi dengan berbekal sabar yang tak terhigga
Akhirnya getaran gaib telah mempertemukanku
Denganmu……
Akankah pertanda aku tidak akan sendiri lagi ?….
Hanya Engkaulah yang tahu, karena aku sudah jenuh
Mengarungi hidup sendiri
Walau indah selalu mendekat denganku….

Cengkareng, 16 November 2006

Menyengat Pipi

Malam ini sepi dalam renunganmu
Semilir angin menyengat pipi….
Malam makin larut menyapa hati
Oh...…aku membutuhkan perhatian
Dari seseorang yang sangat kusayang
Karena aku tak butuh perhatian dari orang lain
Kecuali dirimu……bukalah……
jangan simpan perhatian itu….
Karena aku butuh itu, sebagai tanda cintaku
Yang tak mungkin kuberikan pada siapapun
Karena engkau telah merenggutnya dari tubuhku
Semoga malam akan mencatat
kenangan yang tak mungkin kulupakan
Sampai maut menghampiriku

Jakarta, 21 November 2006

Oh Malam

Kebimbangan yang begitu dalam
menyayat sukma saat keraguan terpancar
sampai ke relung hati…
tapi kalau hati tergoda oleh bayangan cinta
yang belum tentu ada, naruli Ilahi-pun merasuk
dalam heningnya malam ….

Saat merenung sendiri, terasa bayangan itu nyata
Karena sentuhan bibirnya masih membekas dalam asa
Membuat aku hidup lagi tuk menatap kehidupan
dimasa yang penuh tantangan yang telah kujalani selama ini
Oh malam, berilah aku kekuatan
Sehingga aku menemukan cinta

Jakarta, 24 November 2006

Met Bobo Sayang..

Lembutku, engkau pujaan lelaki
Alangkah indahnya malam ini
Masih ada orang seperti kamu
Walau godaan telah sampai dikelopak mata
Engkau tetap menghempas semua godaan yang datang
Pertanda sang arjuna akan kembali datang
Setelah dia menghilang sampai menjelang petang

Duhai kasihku, percayalah……………
Engkau akan menemukan pujaan hati
Yang bisa memanjakanmu dan berkharisma
Met bobo sayang,…….
Itulah sepatah kata sebagai rasa simpatiku padamu

Jakarta, 12 November 2006 (11.33 am)

B o b o l a h . .

Sayangku…..
bawalah aku dalam mimpimu
Kasihku….
terbanglah dalam pelukanku
Lembutku….
peluklah aku dengan lembut
Sehingga aku senang…….
bahagia dan Menikmati
suasana malam yang semakin larut
Bobolah dalam aroma cinta
Yang takkan pernah padam
walau dingin makin menyengat malam


Jakarta, 15 November 2006

Berjuanglah

Tempat ini makin berkembang….
Fasilitaspun telah datang….
Hai teman – teman pendatang….
Pergilah…..!!
Pulanglah….!!
Karena daerahmu belum berkembang....
Berjuanglah.....
Karena waktu telah menantang....


Mr. Puisi, 24 Juli 2007

Izinkanlah..

Izinkanlah….

Sejujurnya………
Setulusnya……...
Sebenarnya……..
Aku ga suka dengan hari Valentine
Tetapi khusus Valentine hari ini
Hatiku bergetar, terharu, terpuji atas kasih sayangmu
Perhatianmu dan cintamu kepadaku
Kuserahkan jiwa raga dan semua yang ada
dalam diriku, pada hari kasih sayang ini
Untuk itu berilah aku kepercayaan, perhatian
Dan kasih sayang kepadaku
Karena cintaku kepadamu
sungguh murni, tulus dan ikhlas
tuk mengabadikan semua ini
izinkanlah aku memelukmu, menciummu
sedalam-dalamnya nanti malam…..

Jakarta, 14 Februari 2007

“Happy Valentine Day “

Happy Valentine Day
Sejujurnya………
Setulusnya……...
Aku tak pernah bahagía dengan datangnya hari kasih sayang
Namun dengan aroma wangi dan kesejukan
Yang selalu menghampiriku
Terbuai rasa kangen dan sayang
Yang justru datang menjelang hari kasih saying ini
Akhirnya ungkapan kasih sayang
Tertuju pada seorang wanita cantik,
wangi dan lembut seperti dirimu
rasa kangen dan sayang telah menggores halus
dalam halusnya serat optik yang selalu ada dalam hatiku
dihari yang berbahagia ini, dengan halus kuberbisik
“Happy Valentine Day “