Senin, 11 Februari 2008

Detak-detak kehidupan

Detak-detak kehidupan membahana
menelusuri sanubari jiwa
yang sudah tak muda lagi
aroma jiwa kurang bahagia
membeku sekian lama
berkat cipratan dara ayu muda belia
masih keturunan keraton yogya

Muara keceriaanpun mulai tampak dalam raga
diiringi bunyi seruling bambu kesabaran dan kesetiaan
yang terpancar dari lubuk hati yang begitu lugu dan patuh
seperti keluarganya....
membuat aku lebih bersemangat dan lebih bahagia ...
akhir kata izinkanlah aku membimbingnya
dalam suasana alami penuh canda
bagai sang raja dan permaisuri
disinggasana yang tiada dua


Mr. Puisi : Singapore (12.37 am), November 07, 2007

Tidak ada komentar: